2.3.a.10.1. Jurnal Refleksi - Minggu 14
2.3.a.10.1. Jurnal Refleksi - Minggu 14 |
infogurumaju.my.id - jurnal refleksi mingguan merupakan kewajiban bagi seorang calon guru penggerak disetiap minggunya. Sebagai bahan refleksi, seorang calon guru penggerak diharapkan dapat selalu belajar dari apa yang sudah dipahami dalam setiap modulnya.
2.3.a.10.1. Jurnal Refleksi - Minggu 14 Guru Penggerak
Dalam membuat jurnal refleksi minggu 14 calon guru penggerak ini, sahabat dapat menggunakan Model 5R (REPORTING, RESPONDING, RELATING, REASONING,
RECONSTRUCTING)
Baca Juga : Jurnal Refleksi Minggu 15
REPORTING (Mendeskrepsikan)
Selama satu minggu kebelakang, saya telah mempelajari banyak hal mengenai proses coaching dengan menggunakan berbagai model. Salah satu model yang dipakai adalah TIRTA.
Berikut adalah laporan kegiatan modul yang sudah saya pelajari dalam satu minggu ini, diantaranya:
- Senin, 21 Maret 2022 Mulai dari diri dalam memahami konsepcoaching
- Selasa, 22 Maret 2022 Eksplorasi konsep coaching dalamkonteks pendidikan
- Rabu, 23 Maret 2022 Eksplorasi konsep komunikasi yangmemberdayakan
- Kamis, 24 Maret 2022 Eksplorasi konsep TIRTA sebagai suatumodel coaching
- Jumat, 25 Maret 2022 Forum diskusi eksplorasi konsepcoaching
Responding (Merespon)
Sebagai seorang calon guru penggerak harus menguasai
keterampilan coaching akan membantu saya dalam proses kolaborasi baik dengan
rekan sejawat atau dengan murid. Disisi lain dengan menguasai keterampilan
coach dapat menambah wawasan memahami proses coaching, serta mempraktikkan
sebagai coach dan coachee.
Ralating (Mengaitkan)
Hubungan antara keterampilan coaching dalam peran sebagai
seorang pendidik yaitu mampu mendorong tumbuh kembangnya peserta didik secara
holistik, aktif dan produktif serta perannya sebagai coach bagi rekan sejawat
atau guru lain. Dalam modul 2 ini sangat berhubungan dari mulai pembelajaran
berdeferensiasi kemudian pembelajaran sosial emosional dan coaching. Ketiganya
saling berhubungan dan sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang
pendidik.
Reasoning (Menganalisis)
Coaching merupakan sebuah proses kolabirasi yang berfokus
pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistemati, dimana coach memfasilitasi
peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri dan
pertumbuhan pribadi dan coachee (Grant, 1999)
Model TIRTA adalah tahapan coaching yang biasa diterapkan
baik dalam lingkungan kelas maupun sekolah. TIRTA merupakan akronim sebagai
berikut:
- Tujuan Umum
- Identifikasi Masalah
- Rencana Aksi dan
- Tanggung Jawab
Dari keempat langkah tersebut dapat diperankan oleh pendidik
sebagai coach dalam teknik coaching model TIRTA.
Reconstructing (Merancang Ulang)
Rencana alternatif yang akan
saya lakukan agar perencanaan berjalan dengan lancar yang akan saya lakukan
pertama adalah menggunakan model TIRTA pada proses coaching. Peran guru sebagai
pamong dapat mendampingi murid, menuntun murid dalam mengeksplorasi dirinya
dalam menemukan kebutuhan belajar dan strategi dalam memecahkan masalah pada
dirinya sendiri.
Dengan melakukan proses coaching dengan model TIRTA, murid akan lebih percaya diri dan dapat menemukan kekuatan yang ada dalam dirinya sehingga peran guru di sini hanya menggali kekuatan tersebut dan memberikan motivasi serta dukungan kepada murid.
Post a Comment for "2.3.a.10.1. Jurnal Refleksi - Minggu 14"