Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

2.2.a.6. Refleksi Terbimbing - Pembelajaran Sosial dan Emosional

2.2.a.6. Refleksi Terbimbing - Pembelajaran Sosial dan Emosional
infogurumaju.my.id - Sahabat guru penggerak tiba saatnya kita masuk dalam refleksi terbimbing modul 2.2 mengenai pembelajaran sosial dan emosional. 
Dalam kegiatan refleksi terbimbing kali ini ada tiga pertanyaan pemantik yang diberikan untuk membantu dalam menyelesaikan refleksi terbimbing. 

1. Sebutkan 3 hal menarik yang telah Anda pelajari! Kemukakan dengan alasan atau contoh berupa gambar/foto untuk memperjelas jawaban Anda. 

  • Pendidikan bukan pembelajaran. Pembelajaran hanya sekedar transfer ilmu pengetahuan yang lebih ditekankan adalah pengisian rasio atau akal, sedangkan pendidikan selain mengisi rasio agar cerdas, maka juga mengisinya dengan karakter atau budi pekerti atau akhlak yang baik. Maka mendidik denga hati lebih tepat digunakan dalam mendidik . Pernyataan tersebut selaras dengan kutipan dari Aristoteles yang menyatakan bahwa “Mendidik pikiran tanpa mendidik hati adalah bukan pendidikan sama sekali (Educating the mind, without educating the heart, is not education at all). Hal ini membuka pikiran dan pemahaman saya tentang pentingnya pendekatan berkesadaran penuh (mindfulness) dalam Pembelajaran Sosial dan Emosional.  
  • Pembelajaran sosial dan emosional yang berdasarkan kerangka CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning) berdasarkan 5 kompetensi sosial-emosional yaitu kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan sosial dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab untuk mengelola enam emosi dasar pada manusia. Enam emosi tersebut yaitu takut, jijik, marah, kaget, bahagia, dan sedih yang muncul akibat reaksi fisik, aktivitas pikiran dan pengaruh budaya.
  • Latihan, cara-cara atau strategi menerapkan pendekatan berkesadaran penuh (mindfulness) dalam pembelajaran sosial dan emosional yang dapat diterapkan guru sesuai konteksnya di kelas, lingkungan sekolah dan komunitas. Salah satu cara yang dapat diterapkan adalah  teknik STOP merupakan akronim dari: Stop/ Berhenti, Take a deep Breath/ tarik nafas dalam, dan keluarkan, Observe/ Amati yang dirasakan pada tubuh, Proceed/ lanjutkan kembali aktivitas dengan perasaan yang lebih tenang, pikiran yang lebih jernih, dan sikap yang lebih positif.

Baca Juga : Demonstrasi Kontekstual - Pembelajaran Sosial Emosional

2. Sebutkan 2 hal penting yang Anda pelajari! Kemukakan dengan alasan atau contoh berupa gambar/foto untuk memperjelas jawaban Anda.

Penerapan pembelajaran sosial emosional. dengan berbagai teknik pembelajaran kompetensi sosial emosional. Ini sangat penting karena pembelajaran sosial dan emosional bertujuan untuk:

  • memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi
  • menetapkan dan mencapai tujuan positif
  • merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain
  • membangun dan mempertahankan hubungan yang positif serta
  • membuat keputusan yang bertanggung jawab. 
Pembelajaran sosial dan emosional dapat diberikan dalam tiga ruang lingkup: 

  • Kegiatan rutin:  melakukan kegiatan di luar waktu belajar akademik. Misalnya, kegiatan membaca bersama, ekskul, perayaan hari besar, acara sekolah, apel pagi, kerja bakti, senam pagi bersama, seminar/pelatihan
  • Terintegrasi dalam pembelajaran: sebagai  strategi pembelajaran dalam kurikulum. Misalnya,  melakukan refleksi setelah menyelesaikan sebuah topik pembelajaran, membuat diskusi kasus atau kerja kelompok untuk memecahkan masalah, dll.
  • Protokol: budaya atau aturan sekolah yang sudah menjadi kesepakatan bersama dan secara mandiri  murid menerapkannya atau sebagai kebijakan sekolah untuk merespon situasi atau kejadian tertentu. Misalnya, menjaga ketenangan di ruang perpustakan, berdoa  di mushola sekolah dengan khidmat, dll.

3. Sebutkan 1 hal yang Anda ingin coba dan terapkan dalam kelas! Jelaskan alasan Anda!

  • Saya akan menerapkan pembelajaran sosial di kelas dengan berbagai teknik pembelajaran kompetensi sosial emosional. Salah satunya adalah Latihan bernafas dengan kesadaran penuh (Mindfulness Breathing) dengan teknik STOP sebagai Ice Breaking saat pembelajaran di kelas. Dengan latihan ini saya mengharapkan murid menjadi lebih fokus pada pembelajaran, mengurangi tingkat stres dan kepenatan atas materi yang didapat, dan lebih menyenangkan. 
  • Selain itu saya juga akan menerapkan dan mengembangkan ke 5 poin penting dalam Kompetensi Sosial dan  Emosional baik untuk saya sendiri maupun untuk lingkungan sekitar saya yang menunjang tugas saya sebagai guru sehingga saya dapat menjalankan peran dan tanggung jawab saya dengan bahagia dan optimal.
Info Guru Maju
Info Guru Maju Berbagi Informasi Pendidikan

Post a Comment for "2.2.a.6. Refleksi Terbimbing - Pembelajaran Sosial dan Emosional"