Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

2.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Pembelajaran Sosial dan Emosional

2.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Pembelajaran 
infogurumaju.my.id - Semakin semangat ya sahabat dalam mengikuti program guru penggerak untuk mempelajari modul 2.2.a.4 Eksplorasi Konsep - Pembelajaran Sosial dan Emosional. 

2.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Pembelajaran Sosial dan Emosional

Halaman 1

Bismillah, semoga dapat memahami PSE dengan maksimal dan dapat mengimplementasikannya di kelas dengan optimal. Karena PSE menurut saya adalah hal fondamental untuk keberhasilan kognitif dan psikomotorik seseorang

Halaman 2

Setelah membaca pengertian budi pekerti menurut KHD, apakah anak2 kita atau bahkan kita sendiri  selama ini sudah berbudi pekerti? Mereka berperilaku baik, apakah karena takut hukuman, takut nilai, atau memang sudah tergerak oleh pikiran dan perasaannya untuk berperilaku tersebut? Ternyata pengertian budi pekerti tidak sesederhana yang saya pahami selama ini.

Baca Juga : Mulai dari Diri - Pembelajaran Sosial dan Emosional

Halaman 3

PSE memberikan keseimbangan pada individu dan mengembangkan kompetensi personal yang dibutuhkan untuk dapat menjadi sukses. Bagaimana kita sebagai pendidik dapat menggabungkan itu semua dalam pembelajaran sehingga anak-anak dapat belajar menempatkan diri secara efektif dalam konteks lingkungan dan dunia.

Halaman 4

Anak belajar saat hati mereka terbuka, terhubung dengan lingkungan sekitar serta adanya tujuanMurid yang diberi kesempatan untuk belajar melalui pembelajaran sosial emosional adalah sebuah anugrah

Halaman 5

Menerapkan pembelajarn sosial dan emosional baik bagi guru mapun murid, mengingatkan saya dengan prasa "MENGAJAR DENGAN HATI". Apapun yang dilakukan dengan hati akan diterima dengan sepenuh hati, begitupun pembelajaran yang diterapkan dengan rasa sosial dan emosional.

Halaman 6

Kita dapat merancang bagaimana sekolah dan ruangan kelasnya, bagaimana waktu belajar, ruangruangan yang ada di sekolah, hubungan dengan komunitas sekolah dan keluarga dan yang lainnya sebagai tempat pertukaran pengetahuan, pengetahuan tentang dunia; pengetahuan tentang diri sendiri dan pengetahuan tentang orang lain yang berinteraksi dengan kita. Pengalamanpengalaman tersebut membantu siswa memahami diri mereka sendiri dan orang lain. Dengan demikian kita berbicara tentang anak secara utuh.

Halaman 7

Pengetahuan bersifat konstruktif; semua proses pembelajaran bersifat saling berhubungan; emosi menarik perhatian, dan perhatian mendorong terjadinya proses belajar

Halaman 8

Bagaimana cara mengaktivasi kematangan sosial emosional diera yang serba digitalisasi ini?

Halaman 9

Meditasi teratur dan latihan kesadaran penuh (mindfulness), dapat mengurangi ukuran amigdala, dapat mengurangi tingkat hormon stres dan memperkuat koneksi ke lobus frontal (otak bagian depan), semua ini berarti kita cenderung hidup dengan lebih sedikit stres dan lebih banyak kebahagiaan.

Halaman 10 

Teknik STOP adalah salah satu teknik mindfulness yang dapat digunakan untuk mengembalikan diri pada kondisi saat ini dengan kesadaran penuh. STOP yang merupakan akronim dari: Stop/ Berhenti. Hentikan apapun yang sedang Anda lakukan. Take a deep Breath/ Tarik napas dalam. Sadari napas masuk, sadari napas keluar. Rasakan udara segar yang masuk melalui hidung. Rasakan udara hangat yang keluar dari lubang hidung. Lakukan 2-3 kali. Napas masuk, napas keluar. Observe/ Amati. 
Amati apa yang Anda rasakan pada tubuh Anda? Amati perut yang mengembang sebelum membuang napas. Amati perut yang mengempes saat Anda membuang napas. Amati pilihan-pilihan yang dapat Anda lakukan. Proceed/ Lanjutkan. Latihan selesai. Silahkan lanjutkan kembali aktivitas Anda dengan perasaan yang lebih tenang, pikiran yang lebih jernih, dan sikap yang lebih positif.

Halaman 11

Ketika kita terjebak dalam siklus khawatir atau sifat lekas marah, maka hal itu akan memperkuat jaringan di dalam otak yang berhubungan dengan fungsi tersebut. Semakin kita merasa khawatir maka akan semakin menjadi lebih mengkhawatirkan sesuatu. Bagaimanapun juga, dilihat dari sisi lain, jika kita berlatih untuk tenang dan fokus, kita bisa memperkuat jaringan otak, sebagaimana otak manusia berbeda dari hewan. Itu sebabnya stres memiliki dampak besar pada kita. Kesadaran penuh (Mindfulness) adalah teknik yang dapat membantu kita mengelola proses ini secara lebih efektif dengan membangun keterampilan konsentrasi, perhatian dan kapasitas untuk mengarahkan kesadaran kita dengan cara tertentu

Halaman 12

Dengan latihan mengenali emosi dalam kesadaran penuh sebelum merespon, kita dapat meningkatkan kemampuan kita merespon secara lebih baik. Hal ini bukan hanya berdampak pada well-being diri kita, tetapi dapat membantu kita menjadi role-model bagi pengembangan kompetensi sosial dan emosional murid-murid di sekolah.

Halaman 13

Ketika kita membangun keterampilan akan kesadaran penuh (mindfulness), kita masih mengalami perasaan negatif seperti frustasi, kekecewaan atau ketakutan atau sifat lekas marah, tetapi penelitian menunjukkan bahwa kita pulih lebih cepat. meditasi teratur dan latihan kesadaran penuh (mindfulness), dapat mengurangi ukuran amigdala, dapat mengurangi tingkat hormon stres dan memperkuat koneksi ke lobus frontal (otak bagian depan), semua ini berarti kita cenderung hidup dengan lebih sedikit stres dan lebih banyak kebahagiaan.

Halaman 14

“Kebahagiaan adalah pada saat kita dapat menghargai apa yang ada di sini dan sekarang dan dapat membangun hubungan maupun kerja sama dengan orang lain atas dasar hormat dan saling menghargai” (Rusdy Rukmarata, Budayawan). Kalimat ini selaras dengan PSE berbasis Kesadaran Penuh (Mindfulness) dalam mewujudkan Kesejahteraan Hidup (Well-Being)
Info Guru Maju
Info Guru Maju Berbagi Informasi Pendidikan

Post a Comment for "2.2.a.4. Eksplorasi Konsep - Pembelajaran Sosial dan Emosional"