Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

3.3.a.4. Eksplorasi Konsep - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

3.3.a.4. Eksplorasi Konsep - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

infogurumaju.my.id - dalam modul terakhir ini 3.3 tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid sahabat guru penggerak akan mencoba mengeksplor modul ini dengan mengisi 22 halaman dengan pertanyaan pemantik

3.3.a.4. Eksplorasi Konsep - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

Setiap halaman yang ada didalam LMS mempunyai pertanyaan pemantik dan harus di isi oleh sahabat guru penggerak. 

Halaman 1

  • Menurut saya pembelajaran yang berpihak pada murid baru bisa terwujud dengan maksimal jika ada kolaborasi yang apik untuk membuat program yang dirancang bersama antara siswa dan guru dengan keterlibatan manajemena sekolah yang dalam hal ini dikendalikan oleh kepala sekolah dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh warga sekolah. 

Halaman 2

  • Merasa tertampar ketika membaca petikan kalimat “tanpa sadar membiarkan murid-murid kita secara sengaja menjadi tidak berdaya (learned helplessness), dengan secara sepihak memutuskan semua yang harus murid pelajari dan bagaimana mereka mempelajarinya, tanpa melibatkan peran serta mereka dalam proses pengambilan keputusan tersebut”
  • Ternyata kepemimpinan murid bisa kita lakukan dari hal terkecil agar bisa menumbuhkan sifat kepemimpinan sejak dini untuk mempersiapkan mereka kelak bisa menjadi pemimpin yang demokratis seperti amanah bangsa Indonesia. Jika sekarang kita menghadapi para pemimpin yang otoriter, barangkali kita bisa refleksi mungkin di sana ada peran kita yang membentuknya sejak dini ketika mereka di bangku sekolah.

Halaman 3

  • Alangkah bahagianya jika kita sebagai guru mampu mewujudkan “kepemimpinan murid/student agency” sehingga siswa tidak merasa tertekan dan terkekang yang akhirnya melampiaskan rasa ketidak puasannya dengan hal-hal yang negatif di dalam/ di luar jam sekolah. Kepemimpinan murid yang dapat terwujud dalam pembelajaran akan berdampak positif pada rasa puas siswa dan menjadikan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan. Sehingga pembelajaran yang berdampak pada siswa bisa terwujud melalui kepemimpinan murid.

Halaman 4

  • Melalui kepemimpinan murid, mereka akan secara natural mempelajari keterampilan belajar (belajar bagaimana belajar). Keterampilan belajar ini adalah sebuah keterampilan yang sangat penting, yang dapat dan akan mereka gunakan sepanjang hidup mereka. Saat murid menjadi pemimpin dan mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka hubungan yang tercipta antara guru dengan murid akan mengalami perubahan, karena hubungannya akan menjadi bersifat kemitraan.

Halaman 5

  • Koneksifitas yang luar biasa dari statement kalimat di atas;
“Profil Pelajar Pancasila adalah muara dari konsep merdeka belajar dan pemelajar sepanjang hayat yang ingin dibangun lewat upaya penumbuhkembangan kepemimpinan murid. Melalui upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid kita menyediakan kesempatan murid untuk mengembangkan profil positif dirinya, yang kemudian diharapkan dapat  mewujud sebagai pelajar Pancasila yang tidak hanya menjadi pribadi yang merdeka, namun juga menjadi pribadi yang memerdekakan bangsanya”

Halaman 6

  • Untuk menumbuhkan kepemimpinan murid dalam proses belajar, ketiga aspek suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership)  perlu dipertimbangkan dengan baik oleh guru. Pilihan murid menjadi penting agar murid dapat mengambil kepemilikan atas pembelajaran mereka. Melalui pilihan dan kepemilikan, suara mereka dapat diwujudkan. Lingkungan belajar yang menumbuhkembangkan elemen-elemen tersebut secara otentik seperti ini akan mensyaratkan seluruh anggota komunitas untuk ikut terlibat dalam prosesnya. Maka kesimpulannya adalah kolaborasi menjadi kuci untuk menumbuh kembangkan kepemimpinan murid. 

Halaman 7

  • Kedua situasi diatas adalah contoh Program kecil yang dimulai dari lingkungan kelas untuk mempromosikan suara (voice), Pilihan dan Kepemilikan Murid. Dengan demikian kepemimpinan murid sudah bisa diterapkan sejak dini oleh Bu Dian dan Pak Waluyo. Kepemimpinan murid yang bisa diterapkan sejak dini dan dari lingkup yang terkecil, maka bukan hal mustahil akan berdampak pada mudahnya menanamkan kepemimpinan murid di lingkup yang lebih luas dalam bentuk program sekolah yang berujung pada terbentuknya pribadi siswa yang berprofil pancasila.

Halaman 8

  • Situasi 3 dan 4 sangat terlihat jelas melakukan program sekolah melalui kepemimpinan murid dengan kolaborasi yang bagus untuk menggali potensi yang ada (situasi 3 kolborasi pembelajaran bersama orang tua, situasi 4 kolaborasi bersama OSIS) agar terwujud pembelajaran yang berdampak pada murid.

Halaman 9

  • Contoh Program/Kegiatan Sekolah yang Mempromosikan, suara (voice), Pilihan dan Kepemilikan Murid lagi-lagi sangat terlihat dalam situasi ini ketika disituasi 5 para murid mencari, dan menguji coba berbagai sumber pakan organik di sekitar lingkungan mereka dan mengolahnya dan menemukan sumber pakan yang paling cocok dan ekonomis untuk skala produksi menjadi pakan ayam broiler. Dan disituasi 6 ketika para murid mempunyai gagasan untuk menemukan solusi, mengembangkan ide dan alternatif jenis alat, bahan, cara kerja mesin yang dapat membantu pekerjaan memarut kelapa. 
  • Selain itu kolaborasi yang terintegrasi dalam pembelajaran ini juga sangat terlihat jelas ketika ada pembagian tugas yan jelas antara mapel normada dan mapel produktif untuk menghasilkan produk hasil belajar siswa disituasi 5, sedangkan disituasi 6 kolaborasi yang kuat juga nampak ketika hasil karya siswa diapresiasi masyarakat dalam bentuk produk hasil belajar yang bisa langsung dipraktikkan dan dimanfaatkan kegunaannya untuk masyarakat sekitar.

Halaman 10

Pasar Tradisional - Senin Legi
  • Contoh Program/Kegiatan Sekolah yang Mempromosikan, suara (voice), Pilihan dan Kepemilikan Murid melalui pembelajaran kontekstual di pasar Senin. Murid bermain peran dengan sangat senang sehingga tidak merasa sedang melaksanakan pembelajaran, namun terlihat jelas disituasi tersebut tergambar pembelajaran yang berdampak pada murid.

Halaman 11

  • Semakin tercerahkan pemahaman saya tentang student agency/kepemimpinan murid melalui suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Dengan menumbuhkembangkan kepemimpinan murid maka secara bersamaan kita sebenarnya juga sedang membangun karakter murid yang berprofil pelajar Pancasila seperti yang saat ini kita dengungkan sebagai upaya untuk memperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga dunia yang aktif, melatih kemampuan pemecahan masalah dalam berbagai kondisi, serta memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu di sekitar.

Halaman 12

  • Jenis Kegiatan atau program apakah yang dideskripsikan tersebut? Apakah intrakurikuler, ko-kurikuler, atau ekstrakurikuler? Dalam setiap situasi, identifikasilah dibagian mana dan bagaimana guru mencoba mempertimbangkan ‘suara’; ‘pilihan’; dan ‘kepemilikan’ murid untuk mendorong tumbuhnya kepemimpinan murid.  Jelaskan jawaban Bapak/Ibu.
Dapat diunduh dalam link berikut. 

Halaman 13

  • Saya mulai dapat lebih memahami apa yang dimaksud dengan kepemimpinan murid dan pentingnya mempertimbangkan aspek suara, pilihan, dan kepemilikan murid dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid. Guru adalah salah satu yang menjadi tolak ujung sebagai agen perubahan untuk menciptakan situasi tersebut agar terus tumbuh mendorong kepemimpinan murid. Benar apa yang disampaikan Ki Hajar Dewantara bahwa Padi hanya akan tumbuh maksimal di tanah yang cocok, begitupun siswa yang akan berkembang kalsimal potensinya melalui guru-guru hebat yang siap bergerak bersama menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid salah satunya adalah melalui kepemimpinan murid.

Halaman 14

  • Setelah membaca materi ini, teringat kembali kasus-kasus yang disajikan pada situasi 1-7 sebelumnya, yang mana kemitraan tri sentra pendidikan nampak jelas dalam situasi tersebut dalam proses pembelajaran. Tri sentra yang saling berkolaborasi dengan baik ternyata mampu mempromosikan dan mendorong ‘suara, pilihan, kepemilikan’ dalam berbagai peran yang mereka mainkan.

Halaman 15

  • Komunitas yang pertama dan utama bagi murid adalah keluarga mereka. Murid mungkin akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga mereka di rumah dibandingkan di sekolah. Oleh karena itu, sebagai pendidik, kita harus berusaha mencari cara bagaimana keluarga dapat ikut mengambil peran untuk ikut mendorong munculnya suara, pilihan, dan kepemimpinan murid. Namun yang menjadi dilema bagi kami untuk anak setingkat SMK adalah anak seusia itu sedang asyik mencari jati dirinya dan justru intensitas bersama keluarga semakin berkurang karena anak-anak tersebut pada fase sedang berada di titik kenyamanan dengan komunitas mereka sendiri yakni bersama teman-teman mereka, belum lagi kebanyakan dari mereka adalah berasal dari keluarga yang orang tuanya adalah perantauan dan mereka ditinggal sendiri di rumah atas alasan ekonomi. Maka cukup sulit bagi kami para guru untuk memainkan peran orang tua dalam keterlibatan pembelajaran.

Halaman 16

  • Materi ini membuat saya kembali mengaca proses pembelajaran yang selama ini sudah saya lakukan bersama murid-murid saya, ternyata betul bahwa saya belum sepenuhnya mendorong kepemimpinan murid dalam kelas saya. Saya semakin berefleksi ternyata betapa besar peran guru untuk mempromosikan suara, pilihan dan kepemilikan murid. Jika saya mampu melakukannya tentunya akan tercipta pembelajaran yang berdampak pada murid dan merdeka belajar dapat terwujud sehingga profil pelajar pancasila dengan sendirinya bisa diaplikasikan dalam diri para siswa. Terima kasih PGP, materi yang sangat luar biasa menginspirasi saya untuk sama-sama mewujudkan merdeka belajar.

Halaman 17

  • Lagi-lagi saya mendapat pencerahan melalui materi ini yaitu melibatkan Komunitas sekolah dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid. Hal-hal yang selama ini jauh dari fikiran saya, sekarang semakin tergambar nyata dan saya mulai berubah mindset untuk mengaplikasikannya di kelas saya. Diawali dari diri saya sendiri sebagai guru untuk berkolaborasi dengan komunitas sekolah agar mampu mendorong kepemimpinan murid untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai yang diinginkan murid. Terima kasih

Halaman 18

  • Pembelajaran kontekstual sudah saya terapkan dikelas saya selama ini namun masih sebatas sesuai dengan tujuan pembelajaran dan materi ajar yang harus saya sampaikan. Namun setelah membaca materi ini, lagi-lagi saya dibukakan mata hati saya bahwasanya kita tidak boleh menutup mata dengan isu-isu hangat apa yang sedang terjadi di lingkungan kita dan membawanya ke ruang kelas kita untuk dijadikan bahan diskusi dan mencari solusi untuk menumbuh kembangkan kepemimpinan murid. Untuk itu kolaborasi dengan komunitas luar sekolah perlu dijalin sekaligus sebagai kontrol keberhasilan pembelajaran yang kita lakukan di sekolah.

Halaman 19

  • Materi ini sudah saya aplikasikan dalam kelas saya, namun hanya sebatas memanfaatkan konten-konten dari sosial media dan belum pada tahap berkolaborasi/menjalin kerjasama. Setelah mempelajari materi ini saya semakin tercerahkan dan semakin jelas apa yang harus saya lakukan kedepannya untuk berkolaborasi dengan komunitas yang lebih luas untuk menunjang proses pembelajaran yang saya lakukan agar kepemimpinan murid terus tumbuh dan berkembang.

Halaman 20

  • Dalam materi ini, saya pikir kita ditantang untuk mengaplikasikan materi sebelumnya yaitu pengambilan keputusan yang berpihak pada murid melalui 3 pendekatan, 3 prinsip dan 9 langkah. Ketika kita melibatkan lintas komunitas tersebut dalam proses pembelajaran murid, pasti kita akan menemui suatu dilema, dan yang perlu dijadikan poin penting dalam keputusan yang kita ambil nantinya adalah memilih komunitas luar yang keterlibatan mereka dapat membantu mewujudkan kepemimpinan murid, maka  keterlibatan mereka harus dapat mendorong aspek suara, pilihan dan kepemilikan murid, jangan sampai keterlibatan komunitas justru membuat ketiga aspek tersebut menjadi berkurang atau bahkan melemah.

Halaman 21

  • Materi yang sangat luar biasa, terima kasih PGP. Saya siap berbenah untuk menjadi guru yang insyaAllah mampu mendorong kepemimpinan murid dengan berkolaborasi melalui keterlibatan tri sentra pendidikan untuk mempromosikan aspek suara, pilihan dan kepemilikan murid. Terima kasih.

Halaman 22

  • Berubah berbagi dan berkolaborasi adalah motto jitu bagi saya untuk melakukan berbagai aksi dari materi-materi yang sudah saya dapatkan sebelumnya. Semangat dan selamat beraksi!
Info Guru Maju
Info Guru Maju Berbagi Informasi Pendidikan

Post a Comment for "3.3.a.4. Eksplorasi Konsep - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid"