Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

2.3.a.5. Ruang Kolaborasi - Pembentukan Komunitas Praktisi Untuk Melakukan Praktik Coaching

2.3.a.5. Ruang Kolaborasi - Melakukan Praktik Coaching
infogurumaju.my.id - dalam ruang kolaborasi modul 2.3.a.5 pembentukan komunitas praktisi untuk melakukan praktik coaching sahabat diminta untuk melakukan skenario coaching antara coach dan coachee. 

2.3.a.5. Ruang Kolaborasi - Pembentukan Komunitas Praktisi Untuk Melakukan Praktik Coaching 

KASUS 2
Seorang murid bercerita jika dia merasa diperlakukan tidak adil oleh seorang guru. Guru tersebut membuka les privat, dan sebagian besar murid di kelas mengikuti les privat tersebut, kecuali murid tersebut. Murid tersebut merasa tidak nyaman ketika guru sering menyindir murid yang tidak mau ikut les privatnya. Bahkan, murid tersebut juga merasa bahwa nilai yang diberikan pun tidak adil, para murid yang mengikuti les guru tersebut mendapatkan nilai yang lebih baik dari murid tersebut. Bagaimanakah cara Anda menanggapi hal ini? 

Berikut adalah skenario proses choaching.

Pada saat jam istirahat, Andi terlihat berdiri di depan ruang guru dengan wajah yang geBudiah dan bingung seperti ada yang ingin di ungkapkannya. Langkahnya tertahan ragu-ragu seakan ingin masuk ke ruangan itu atau tidak. Pak Budi yang kebetulan baru selesai mengajar, melihat Andi dan menghampirinya.

Pak Budi : Andi, kenapa kamu berdiri disini? ada apa?
Andi : Oh.. Pak Budi, hmm ….kebetulan saya bertemu bapak disini, bisa saya minta waktunya sebentar? saya ingin berbincang dengan bapak.
Pak Budi : Iya, tentu bapak ada waktu, hmmm…ayo kita berbincang di gazebo disana!. 
(setelah duduk di gazebo
Baiklah…. Ada apa Andi? coba ceritakan!.
Andi : Begini pak, belakangan ini saya merasa tidak nyaman dalam satu mata pelajaran.
Pak Budi : Apa yang ingin Andi capai di akhir diskusi kita ini?
Andi : Saya hanya ingin mendapat solusi dari masalah saya Pak. 
Pak Budi : Terus,  ada lagi? 
Andi : Saya bingung pak mengapa saya diperlakukan tidak adil oleh salah satu guru mata pelajaran, kira-kira apa yang harus saya lakukan Pak?
Pak Budi : Boleh kamu ceritakan ke Bapak, apa yang kamu rasakan saat ini? 
Andi : Saya merasa diperlakukan tidak adil oleh seorang guru.
Pak Budi : Apa yang membuatmu merasa tidak adil dari guru tersebut?
Andi : Begini pak, Guru tersebut membuka les privat, dan sebagian besar murid di kelas mengikuti les privat tersebut, kecuali saya. Saya merasa tidak nyaman ketika guru sering menyindir murid yang tidak mau ikut les privatnya. 
Pak Budi : Terus selain tidak nyaman, adakah hal lain yang kamu rasakan?
Andi : Selain tidak nyaman, saya merasa bahwa nilai yang diberikan pun tidak adil, para murid yang mengikuti les privat di guru tersebut mendapatkan nilai yang lebih baik dari saya padahal sebelumnya saya selalu dapat nilai tertinggi di kelas.
Pak Budi : Jika boleh Bapak tahu
Seperti apa  ketidak adilan yang kamu maksudkan itu? Bisa kamu ceritakan lagi! 
Andi : Begini Pak, rasanya saya sudah menjawab soal-soal yang diberikan dengan benar dalam ulangan itu. Tapi mengapa nilai yang saya dapatkan kecil ya Pak? 
Pak Budi : Selama ini langkah-langkah apa yang telah kamu ambil dalam menghadapi masalahmu ini?
Andi : Selama ini saya sudah rajin belajar dan mengulang pembelajaran yang didapat di sekolah Pak, jadi saya menduga-duga bahwa saya mendapat nilai kecil karena tidak mengikuti les privat di guru tersebut.
Pak Budi : Apakah kamu pernah mendiskusikannya dengan guru bersangkutan?
Andi : Hemmm… belum sih pak, tapi yang saya lihat sebelum teman-teman ikut les privat ke guru tersebut, saya selalu merasa nilai saya lebih tinggi, namun…. setelah mereka les dan saya tidak, nilai saya selalu lebih kecil.
Pak Budi : Baik, lalu kesempatan apa yang kamu miliki sekarang?
Andi : Saya sebenarnya tadi berdiri di depan ruang guru berkeinginan menemui guru tersebut untuk mengkonfirmasi dugaan saya selama ini pak.
Pak Budi : Terus mengapa tidak kamu lakukan?
Andi : Tapi, saya merasa takut Pak, nanti saya dimarahi, itulah mengapa saya ragu-ragu menemui guru tersebut.
Pak Budi : Apakah guru tersebut pernah marah?
Andi : Hmm gurunya baik sih pak, pada saat menjelaskan materi juga bagus, dan saya senang di ajar oleh guru itu.
Pak Budi : Hmm.. Kenapa tidak kamu coba saja, itu akan membantu menyelesaikan masalahmu!
Andi : Benar juga ya Pak,  harusnya saya mencoba menemui guru tersebut tadi.
Pak Budi : Bagus…, setelah kamu bertemu guru tersebut apa yang ingin kamu sampaikan?
Andi : Saya ingin menyampaikan bahwa saya tidak ikut les kemudian saya akan  bertanya apakah itu mempengaruhi nilai saya di kelas?
Selain itu, saya ingin mengkonfirmasi alasan saya mendapat nilai kecil.
Pak Budi : Bagus, ayo lakukan itu. Selain itu, apa kekuatan yang kamu miliki sehingga kamu merasa yakin mendapat nilai tinggi walaupun tidak ikut les?
Andi : Begini pak, saya sebelumnya dari kelas X selalu juara kelas, selain itu saya juga selalu belajar dengan rajin, dan mengulang pembelajaran yang saya dapatkan ketika di rumah. Saya juga sering mencari sumber belajar melalui internet melalui gawai yang saya miliki, tetapi akhir-akhir ini sejak saya diminta mengikuti lomba basket sekolah saya merasa kurang bisa membagi waktu saya untuk belajar dan saya juga merasa capek setelah latihan basket.
Pak Budi : Hmm.. Apakah hal tersebut mempengaruhi belajarmu?
Andi : Sepertinya iya Pak, saya menjadi kurang maksimal dalam belajar karena sampai di rumah saya sudah lelah dan langsung tidur saja.
Pak Budi : Nah coba kamu pikirkan kembali tentang nilaimu?apakah disebabkan kamu tidak ikut les atau karena kurang belajar?
Andi : Benar juga ya pak. mungkin karena ini saya jadi tidak fokus dalam belajar.
Pak Budi : Jadi apa yang akan kamu lakukan sekarang?
Andi : Saya tetap akan bertanya ke guru tersebut pak untuk memastikan dugaan saya. Selain itu, saya akan mencoba membuat jadwal belajar yang disesuaikan dengan jadwal latihan basket saya, karena menjadi pemain basket adalah impian dan cita-cita saya Pak sejak kecil.
Pak Budi : hmm... bagus sekali solusi tersebut. Terus ada lagi  yang akan kamu lakukan?
Andi : Untuk ikut les saya rasa saya tidak bisa Pak, karena saya tidak punya waktu untuk bisa ikut les tersebut. Tapi saya rasanya bisa meminta bantuan Ardi teman sebangku saya yang kebetulan ikut les privat. Ardi adalah teman baik saya yang selalu bersedia membantu saya.
Pak Budi : Nah.. selanjutnya, apa rencanamu dalam mencapai tujuan?
Andi : Ada 4 hal yang akan saya lakukan Pak
  1. Saya akan menemui guru mata pelajaran tersebut untuk melakukan konfirmasi kebenaran dugaan saya
  2. Selain itu, akan saya mengkonfirmasi jawaban tes ulangan yang diberikan
  3. Selain itu Saya akan membuat jadwal belajar untuk mengatur kegiatan belajar dan Latihan basket saya
  4. Saya juga akan meminta bantuan Ardi untuk membantu saya dalam belajar.
Pak Budi : Bagus sekali…. bapak  sangat suka rencana itu, lalu komitmen apa yang kamu lakukan untuk menjalankan rencanamu ini?
Andi : Besok pagi saya akan memberanikan diri untuk menemui guru tersebut pak, selain itu mulai besok saya akan membuat jadwal kegiatan untuk mengatur jam saya belajar dan latihan.
Pak Budi : Lalu, siapa yang kamu mintai bantuan menjalankan komitmen ini?
Andi : Saya akan meminta bantuan Ardi untuk  menemani saya menemui Guru tersebut pak, selain itu saya juga akan memintanya untuk membantu saya belajar.
Pak Budi : Nah. Sepertinya itu sangat baik untuk kamu lakukan!
Andi : Baik, terima kasih Pak Budi sudah meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita saya, saya akan masuk kelas dulu karena bel tanda masuk sudah berbunyi.
Pak Budi : Sama-sama Andi, Bapak juga akan mengajar di kelas selanjutnya. Sampai bertemu nanti ya.
Demikian contoh percakapan dalam proses coaching pada kasus 2. Untuk mengunduh contoh percakapan yang lain sahabat dapat meng-klik pada tautan berikut.
Info Guru Maju
Info Guru Maju Berbagi Informasi Pendidikan

Post a Comment for "2.3.a.5. Ruang Kolaborasi - Pembentukan Komunitas Praktisi Untuk Melakukan Praktik Coaching"